BRK Bantul

Loading

Archives April 29, 2025

Hukum dan Etika dalam Praktik Forensik Digital di Indonesia


Hukum dan Etika dalam Praktik Forensik Digital di Indonesia merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Dalam era digital seperti sekarang ini, forensik digital menjadi semakin relevan dan vital dalam menangani kasus-kasus kriminal yang melibatkan bukti elektronik. Namun, tanpa adanya landasan hukum yang jelas dan etika yang kuat, praktik forensik digital bisa saja menjadi bumerang bagi keadilan.

Menurut Dr. Fauzan Mirza, seorang pakar forensik digital dari Universitas Indonesia, hukum dalam praktik forensik digital haruslah sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. “Tanpa adanya landasan hukum yang kuat, bukti-bukti elektronik yang ditemukan dalam proses forensik digital bisa menjadi tidak sah di pengadilan,” ujar Dr. Fauzan.

Sementara itu, etika dalam praktik forensik digital juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Menurut Prof. Yudi Prayudi, seorang ahli hukum pidana dari Universitas Gadjah Mada, etika dalam forensik digital meliputi kejujuran, integritas, dan profesionalisme dalam melakukan analisis terhadap bukti elektronik. “Seorang ahli forensik digital haruslah menjaga kerahasiaan data, tidak melakukan manipulasi terhadap bukti, dan selalu berpegang pada standar etika yang berlaku,” ucap Prof. Yudi.

Namun, dalam praktiknya, masih banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan adanya pelanggaran hukum dan etika dalam forensik digital. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya hukum dan etika dalam praktik forensik digital. Oleh karena itu, edukasi dan pelatihan mengenai hukum dan etika dalam forensik digital perlu ditingkatkan.

Dengan adanya pemahaman yang baik mengenai hukum dan etika dalam praktik forensik digital, diharapkan kasus-kasus kriminal yang melibatkan bukti elektronik dapat diselesaikan dengan adil dan transparan. Sehingga, keadilan bagi semua pihak dapat terwujud sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan etika yang berlaku.