BRK Bantul

Loading

Menjadi Saksi: Tanggung Jawab dan Etika yang Harus Dipatuhi

Menjadi Saksi: Tanggung Jawab dan Etika yang Harus Dipatuhi


Menjadi saksi dalam suatu peristiwa atau kejadian adalah tanggung jawab yang besar. Sebagai saksi, kita harus mematuhi etika yang berlaku agar informasi yang disampaikan dapat dipercaya dan akurat. Tanggung jawab dan etika menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam peran sebagai saksi.

Menurut pakar hukum pidana, Prof. Dr. Indriyanto Seno Adji, “Seorang saksi memiliki tanggung jawab untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya sesuai dengan apa yang ia lihat atau dengar.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kejujuran dalam menjadi saksi. Kita harus menjaga integritas dan tidak boleh memberikan keterangan palsu.

Selain itu, etika juga harus dipatuhi dalam peran sebagai saksi. Menurut Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, “Seorang saksi harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperolehnya selama proses penyelidikan atau persidangan.” Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kepercayaan dan tidak menyalahgunakan informasi yang kita ketahui sebagai saksi.

Dalam praktiknya, seringkali kita melihat saksi yang tidak mematuhi etika dan tanggung jawabnya. Mereka bisa saja memberikan keterangan palsu atau menutup-nutupi fakta yang sebenarnya. Hal ini tentu akan merugikan proses hukum dan dapat mempengaruhi keadilan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengingat dan memahami betapa besar tanggung jawab dan etika yang harus dipatuhi dalam peran sebagai saksi. Kita harus selalu jujur, obyektif, dan menjaga kerahasiaan informasi yang kita ketahui. Sebagai saksi, kita memiliki peran yang sangat penting dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.

Sebagai penutup, mari kita selalu ingat pepatah yang mengatakan, “Menjadi saksi adalah amanah yang harus dipikul dengan penuh tanggung jawab dan etika.” Semoga artikel ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua dalam menjalankan peran sebagai saksi. Terima kasih.